LOMBOK TIMUR – Pemda Lombok Timur akan mengajukan pinjaman ke pihak swasta untuk perbaikan berbagai infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, irigasi hingga fasilitas kesehatan.Besaran pinjaman yang akan diajukan sekitar Rp. 250 miliar.
Bupati Haerul Warisin menyatakan bahwa kondisi keuangan daerah saat ini membuat Pemda tidak memiliki banyak pilihan. “Pinjaman ini tidak sampai lima tahun dan saya pastikan akan lunas satu tahun sebelum masa jabatan saya berakhir. Kami tidak akan meninggalkan beban hutang untuk pemimpin selanjutnya,” tegas Warisin.
![]() |
H. Haerul Warisin |
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pinjaman tersebut tidak berasal dari lembaga keuangan konvensional, melainkan melalui kerja sama dengan pihak swasta, dalam hal ini para kontraktor, yang juga memiliki kepentingan dalam pembangunan Lombok Timur. Skema pinjaman ini tidak akan dikenakan bunga, sehingga beban fiskal daerah dinilai akan lebih ringan dibandingkan pinjaman sebelumnya.
Ia menambahkan sebagai dari strategi percepatan pelunasan pinjaman terang dia Pemda akan mengoptimalkan seluruh potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lombok Timur, menurutnya, memiliki sumber daya ekonomi yang besar, mulai dari sektor pariwisata, pertambangan, hingga usaha mikro dan menengah.
“Kami telah memetakan sumber PAD yang selama ini kurang tergali. Kami undang semua pihak terkait—pengusaha, pelaku wisata, tambang dan lainnya—untuk ikut berkontribusi, bukan hanya melalui investasi tapi juga dengan membayar pajak dan retribusi sesuai peraturan yang berlaku,” jelasnya.
Menurutnya penegakan regulasi akan menjadi salah satu kunci keberhasilan. Setiap pelaku usaha yang beroperasi di Lombok Timur harus melalui prosedur resmi dan memenuhi kewajiban perpajakan.
“Kami tidak minta, kami menuntut kewajiban yang memang sudah diatur undang-undang. Siapa yang melakukan bisnis, harus bayar pajak. Dan pajak itu yang akan kami gunakan untuk membangun jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, dan infrastruktur lainnya,” tegasnya.
Adapun sektor infrastruktur yang akan menjadi sasaran utama penggunaan dana pinjaman ini meliputi perbaikan jalan rusak, pembangunan sistem irigasi, serta peningkatan fasilitas kesehatan. Saat ini terang dia sebagian jalan di Lombok Timur saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan dan perlu segera diperbaiki dengan metode tambal sulam, pengaspalan hotmix, hingga rekonstruksi total.
“Kalau kita menunggu anggaran murni dari pusat atau provinsi, bisa memakan waktu. Sementara kebutuhan masyarakat mendesak,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pinjaman ini telah melalui pengkajian cermat dan perhitungan matang. Pemda juga akan melakukan perjanjian kerja sama secara resmi dengan para kontraktor yang menjadi kreditur. Hal ini dilakukan untuk menjamin transparansi, akuntabilitas, dan kepastian hukum dari program pembiayaan ini.
“Kontraktor yang kami libatkan juga punya kepentingan di sini. Mereka ingin daerah ini maju karena bisnis mereka pun berkembang. Jadi ini kerja sama strategis, bukan semata-mata pinjaman,” pungkasnya. (glk)
.
Post a Comment